MENGOPTIMALKAN PEMBERDAYAAN REMAJA DALAM KESEHATAN REPRODUKSI
Kata Kunci:
Remaja, Kesehatan ReproduksiAbstrak
Beberapa hal dpat menjadi foktor terjadinya seksual remaja sebab kurangnya pengawasan orangtua dan rendahnya pengetahuan remaja tentang seksual. Sesuai karakteristik perkembangan seksualnya remaja umumnya sudah mengembangkannya perilaku seksual dalam bentuk relasi heteroseksual atau pacaran. Tidak mengherankan jika ancaman pola hidup seks bebas di kalangan remaja berkembang semakin serius. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinkes Gunungkidul, tahun 2022 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 182 kasus, sedangkan tahun 2023 angka kejadian pernikahan dini sejumlah 97 kasus. Memang ada penurun dari tahun 2022 yang sejumlah 182 kasus dan tahun 2023 sejumlah 97 kasus, namun dengan adanya kejadian ini tentunya akan menambah beban keluarga juga karena belum adanya kesiapan remaja tersebut dalam berumah tangga. Masalah seks di kalangan remaja perlu mendapat perhatian lebih dari berbagai pihak, mengingat dampak akibat perilaku seksual cukup serius dan mempengaruhi pada kehidupan individu itu sendiri di masa depan. Sehingga dengan hal tersebut pengabdi ingin lebih mengaktifkan remaja di Desa Gumpang, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah yang sudah ikut kegiatan pelatihan konseling kesehatan reproduksi untuk mengoptimalkan ilmunya untuk teman – teman sekolahnya. Tujuan : dengan pemberdayaan remaja dalam Kesehatan reproduksi kepada teman – teman dilingkugan sekolahnya. Metode : dilakukan pemberdayaan serta konseling Kesehatan reproduksi remaja dalam Upaya optimalisasi Kesehatan reproduksi remaja melalui ceramah, tanya jawab (diskusi) serta pembagian leafleat. Hasil pengabdian: a) Melatih pada siswa yang sudah ikut pelatihan konseling untuk berani tampil dan memotivasi teman – temannya yang belum teredukasi tentang pentingnya Kesehatan reproduksi pada remaja. b) Melatih siswa yang teredukasi untuk membuka diri secara disiplin dalam menjawab pre test maupun post test yang diberikan, sebagai tolok ukur pengetahuan mereka tentang pentingnya Kesehatan reproduksi. c) Pengabdi dalam kegiatan ini merupakan lanjutan dari kegiatan pengabdian sebelumnya sehingga mengaharapkan dari komponen wilayah pengabdian ini untuk senantiasa menciptakan serta melaksanakan secara terstruktur kegiatan pemberdayaan remaja dalam Kesehatan reproduksi ini, supaya senantiasa tercipta remaja yang sadar pentingnya Kesehatan reproduksi